SELAMAT DATANG di nobitaufiqhidayat.blogspot.com sering-sering kunjung ya,.. :D

Sabtu, 17 November 2012

Writing Trisno Jalaran Kulino Moco

Baru bebarapa hari kemaren iseng-iseng buat blog,... eh,... ada yang ngundang saya untuk ikut training jurnalistik, ini dia kesempatan saya untuk belajar nulis,... pagi tadi training di mulai pukul 9.00 sampai jam 12.00 salah satu pengisi training adalah bapak Fadlan Al-Ikhwani beliau mulai menulis sejak semester 3, dan sudah menerbitkan beberapa buku yang dibuat sejak kuliah semester 7, untuk tau lebih lengkap tentang beliau? tinggal searcing aja di google, pasti ketemu kok, kalu gak ketemu bisa hubungi saya,..hehe

Banyak yang saya dapatkan dari trainig jurnalistik ini, salah satunya yaitu memotifasi saya untuk menulis. Selain itu  ternyata menulis itu banyak manfaatnya lho,.. yang saya ingat dari training tadi ada 2 manfaat yang di dapat dari menulis yaitu manfaat di dunia dan di akhirat,..

Di dunia manfaat yang bisa kita dapat dari menulis yaitu Kesehatan, kok bisa? menurut psikolog Amerika ternyata menulis dapat mengurangi beban fikiran, nah buat kalian yang mempunyai beban pikiran tulis aja uneg-unegnya, Inyaallah beban fikiran akan berkurang,..lanjut manfaat menulis di dunia yang kedua adalah Financial,.. yak betul sekali jika tulisan kita bagus pastinya bisa kita jual dan mendapatkan uang. Manfaat di dunia yang ketiga dari menulis adalah Ketenaran, nah,.. udah tentu kalau nanti tulisan kita laku otomatis ketenaran menyertai,.. hehe. Nah yang keempat yaitu Actualisasi diri, apa itu actualisasi diri? dalam ilmu keperawatan
menurut Maslow (1908-1970) actualisasi diri merupakan kebutuhan puncak manusia, mungkin maksudnya actualisasi diri dalam hal menulis kita dapat mengekspresikan pemikiran kita kepada pembaca, kita juga bisa berbagi hal kepada banyak orang.

Nah ternyata manfaat di akhirat kelak nanti ada juga lho,. apa itu? Amal Soleh yang terus mengalir pahalanya walaupun si penulis telah meninggal dunia. How it can be? kok hiso? Kok bisa? bisa lah,.. kan ada hadis kalau gak salah bunyinya: ada 3 amal yang masih terus mengalir walaupun sudah meninggal dunia yaitu Sedekah, Ilmu yang bermanfaat dan Anak soleh yang mendoakaannya. Jadi kalu kita menulis dengan niat karena Allah SWT dan yang kita tulis itu bermanfaat Insayaallah kita akan dapat pahala.

Sebenarnya kita sudah mempunyai modal untuk bisa menulis, nah kita tinggal mengembangkan saja dan ide menulis itu banyak di sekitar kita, seperti saat kita ingin menulis tentang percakapan, langsung saja pergi ke pasar, di sana kita akan mendapatkan ide-ide atau inspirasi secara langsung di TKP tersebut,hehe. Selain itu kalau kita pingin bisa menulis kita musti suka membaca, seperti pepatah yang mengatakan Writing Tresno Jalaran Kulino Moco,..wah,.. pepatahnya udah ganti ya,....hehe

Saya teringat kata-kata beliau yang bunyinya Ngomong ora Mutu, Nulis ora Cethu, Organisasi ora Melu, Kuliah ora Mlebu,... walah bali wae,... hehe ternyata sebagai mahsiswa kita harus memanfaatkan fasilitas semaximal mungkin seperti ikut seminar, jangan menjadi mahasiswa yang kupu-kupu kuliah pulang,..kuliah pulang,.. atau K3 kuliah, kantin, kos,.. Mbok ya gerak,.. sekarang ini media untuk menulis untuk di baca banyak orang itu banyak lho,.. salah satunya blog, selain itu facebook, twitter dan masuh banyak lagi,.. oleh karena itu mari kita semangat menulis,.. semangad2,..hehehe

Wah,.. kayaknya cuma ini yang bisa saya ingat dari Training Jurnalistik tadi, jika ada yang mau menambahkan bisa lewat komentar,.. Terimaksih,.. Semoga bermanfaat,,... 

pamer sertifikat training jurnalistik ah,..

Read More......

Jawaban Game Parampaa Beta

Bismillahirrohmanirrohim, kali ini saya akan memposting jawaban game parampaa beta,… Bagi kalian yang pertama kali main game ini mungkin akan bingung dan sebenarnya game apa to ini, maunya game ini tu apa, jawban yang benar tu mana? tenang-tenang kali ini saya akan memberikan kunci jawaban game parampaa beta tersebut,…  Bagi yang gak punya gamenya bisa download cari aja di google banyak, atau bisa juga main via online seperti di blog saya ini. Di bawah sendiri ada to game parampaanya? Silahkan mencoba,… bagi kalian yang masih bingung bisa berkomentar, Insyaallah saya bisa bantu,…
  1. Klik Kata MULAI
  2. Pilih Jawaban A
  3. Pilih Lingkaran Di Atas Huruf I
  4. Pilih Jawaban AY
  5. Pilih Jawaban B
  6. TEMUKAN KATA BERWARNA HIJAU DI ANTARA KATA BERWARNA MERAH
  7. Pilih Jawaban JALI
  8. Pilih Yang Mirip Dengan Soal
  9. Ingat Kombinasi Warna Yang Ada Karena Bakal Terus Dipake, Lalu Klik Ingat
  10. Pilih Jawaban HIDUP BERCERMIN BANGKAI
  11. Cari Kata MATI Dalam Matematika Lalu Klik
  12. PILIH JAWABAN YANG MANA AJA
  13. Klik 13 Pada Tulisan Level 13
  14. Masukkan Kombinasi Warna MERAH-BIRU-KUNING-MERAH-HIJAU
  15. Geser Mouse Keluar Layar, pencet tombol spasi di keyboard
  16. LARI KE UJUNG KANAN ATAS
  17. GERAKIN CICAKNYA Sampai Tujuan , Tapi Jangan Sentuh Warna Lain
  18. Tulis kata PANDA
  19. Pilih jawaban 21
  20. Pilih jawaban D
  21. Pilih jawaban E
  22. POTONG KABEL LEBAR BERWARNA MERAH DI TIME COUNTER LEVEL
  23. KLIK 23 DI BARIS KE-3, KE-3 DARI KIRI
  24. Pilih latar warna MERAH-BIRU-KUNING-MERAH-HIJAU
  25. Klik lingkaran orange, trus klo mau ke lingkaran satunya lg jgn lewat area permainan
  26. Klik PERSEGI PANJANG YANG KIRI BAWAH
  27. Di bawah 3 lambang hati ada seekor CICAK, tinggal di klik aja
  28. CUMA BUTUH GERAKIN CURSOR ATAS BAWAH
  29. Klo masih baru di level ini susun aja dulu gambarnya, trus ikutin tanda panah yang ke bulatan, KLIK BULATANNYA
  30. Pilih jawaban 0
  31. Klik kiri lingkaran orange sebelah kiri, drag (jgn dilepasin) ke lingkaran orange sebelah kanan.
  32. Pilih jawaban TDAJ
  33. Pilih jawaban 100001
  34. Klik 3 LAMBANG HATI di pojok kanan atas level
  35. Pencet tombol berwarna MERAH-BIRU-KUNING-MERAH-HIJAU
  36. DRAG TULISAN LEVEL 36, dibelakangnya ada tombol level
  37. Pilih jawaban ZIBBA
  38. TEMBAK KEPALA COWO
  39. Pilih jawaban level 39
  40. Tekan TANDA PANAH KANAN di keyboard
  41. Klik tanda !
  42. TUNGGU ADENGAN MENIPUNYA SELESAI, JANGAN KLIK APA-APA
  43. Klik NTB (PULAU LOMBOK)
  44. Klik 1 pada soal 1=5
  45. Klik 45 pada tulisan level 45
  46. Klik nada piano hingga membentuk kata E G G
  47. TEMBAK KEPALA COWO
  48. Tulis jawaban 11
  49. KLIK TULISAN RUN DENGAN CEPAT sampai kepiting kabur ke kanan
  50. Tekan angka 1 di keyboard
  51. LOLOSIN KUNCINYA, JANGAN KENA AREA BERWARNA HITAM
  52. Drag tanda (-) ke tulisan level 52, jadinya level 5-2, trus klik tulisannya
  53. Tekan huruf S di keyboard
  54. Pilih jawaban 5
  55. Ketik anini di keyboard
  56. GESER KATA BULAN, di belakangnya ada jawaban
  57. Geser bolak-balik mouse di bawah tanda !!
  58. Pilih warna KUNING
  59. Pilih warna HIJAU-ORANGE-UNGU-HIJAU-MERAH
  60. Klik huruf B O N O
  61. Tekan piano dengan menulis C A G E
  62. GA USAH NGAPA-NGAPAIN
  63. Klik tulisan EVE pada tulisan level 62
  64. Pilih jawaban PARAMPAA
  65. Pilih MR. KRAB – SMURF – THE SIMPSONS – MR. KRAB – PARAMPAA
  66. Ketik one pada keyboard
  67. Klik tanda . , lalu klik MATAHARI, lalu klik POHON
  68. Tekan F1 dan F4 di keyboard
  69. Klik huruf A pada kata heart
  70. Pilih jawaban 10
  71. Tahan terus menerus SHIFT-6 sampe doraemon menghilang
  72. TANGKAP ANGKA 2, DRAG KE SAMPING ANGKA 7
  73. Urutan storage awalnya 1-2-3-4-5, UBAH KE 2-5-3-4-1
  74. Pilih LINGKARAN-BESAR-KUNING-TERSENYUM
  75. Tembak kata HER
  76. KLIK KANAN LAYAR, TRUS KLIK KIRI, BIAR MOUSENYA KELIHATAN, TEKAN BAGIAN TENGAH O PADA KATA MOUSE, TELUSURI LALU KLIK
  77. DRAG TULISAN MOUSE KE TOMBOL HIJAU, DRAG LAGI KE PERSEGI DI SEBELAH KIRI, KLIK PERSEGINYA
  78. Klik JENDELA DI VILLA PAS LAMPUNYA NYALA
  79. Tulis Try Again
  80. Tulis The Cranberries
  81. Pilih jawaban 13
  82. Pilih OK, DRAG BOMNYA, KLIK TULISAN YANG TERTUTUP BOM
  83. TUNGGU HINGGA DETIK KE-3, AKAN ADA TULISAN S7OP, KLIK TULISAN S7OP-NYA
  84. Ketik ? pada keyboard
  85. Ketik level 85, ketik , ketik you’re welcome
  86. KLIK BAGIAN TENGAH LINGKARAN BAGIAN BAWAH PADA ANGKA 8, TULISAN LEVEL 86
  87. TUNGGU KUNCINYA MASUK DULU, LALU TEKAN ENTER
  88. Tekan F8, trus pilih SAFE MODE
  89. Klik buku berwarna BIRU-UNGU-KUNING-UNGU
  90. PILIH LAMBANG OMEGA DAN 69
  91. Cuma butuh kelincahan tangan dan kesabaran
  92. Klik warna HIJAU-MERAH-KUNING-BIRU-MERAH
  93. Hitung dengan cepat jumlah bola berwarna merah
  94. Klik BUDI
  95. TUNGGU SAMPAI LATARNYA WARNA HIJAU, TRUS KLIK LANJUT
  96. Klik MATA, BINTIK TANGAN, DURI DI KEPALA, LATAR MERAH, RUMPUT
  97. KLIK TOMBOL MERAH
  98. Butuh kecepatan tangan dan koordinasi mata yg baik, klik ajanya …
  99. Orang Arah Jam 3 (Yang tidak membawa sesuatu)
  100. Selamat anda menang,….

Read More......

Selasa, 13 November 2012

Indikasi Trakeostomi

Bismillahirrohmanirrohim,.. Kali ini saya akan memposting tugas skillab saya, yaitu tentang Trakheostomi karena tugas saya hanya indikasi dari pemasangan trakeostomi, jadi saya memposting hanya berpusat pada indikasinya saja,..hehe. Semoga Bermanfaat Terimakasih,.. Semoga bermanfaat,.. :D 

Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapat masuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (adams, 1997). Trakeostomi merupakan tindakan operatif yyang memiliki tujuan membuat jalan nafas baru pada trakea dengan mebuat sayatan atau insisi pada cincin trakea ke 2,3,4.
Trakeostomi merupakan suatu prosedur operasi yang bertujuan untuk membuat suatu jalan nafas didalam trakea servikal. Perbedaan kata – kata yang dipergunakan dalam membedakan “ostomy” dan “otomy” tidak begitu jelas dalam masalah ini, sebab lubang yang diciptakan cukup bervariasi dalam ketetapan permanen atau tidaknya. Apabila kanula telah ditempatkan, bukaan hasil pembedahan yang tidak dijahit dapat sembuh dalam waktu satu minggu. Jika dilakukan dekanulasi (misalnya kanula trakeostomi dilepaskan), lubang akan menutup dalam waktu yang kurang lebih sama. Sudut luka dari trakea yang dibuka dapat dijahit pada kulit dengan beberapa jahitan yang dapat diabsorbsi demi memfasilitasi kanulasi dan, jika diperlukan, pada rekanulasi; alternatifnya stoma yang permanen dapat dibuat dengan jahitan melingkar (circumferential). Kata trakeostomi dipergunakan, dengan kesepakatan, untuk semua jenis prosedur pembedahan ini. Perkataan tersebut dianggap sebagai sinonim dari trakeotomi. 

   Indikasi dan kontraindikasi trakeostomi:
 
          A. Indikasi dari trakeostomi antara lain:
     1. Terjadinya obstruksi jalan nafas atas
     2. Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan koma.
     3. Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator).
     4. Apabila terdapat benda asing di subglotis
      5. Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas ( misal angina ludwig), epiglotitis dan lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa
     6. Obstruksi laring
    1. karena radang akut, misalnya pada laryngitis akut, laryngitis difterika, laryngitis membranosa, laringo-trakheobronkhitis akut, dan abses laring
    2. karena radang kronis, misalnya perikondritis, neoplasma jinak dan ganas, trauma laring, benda asing, spasme pita suara, dan paralise Nerus Rekurens
     7. Sumbatan saluran napas atas karena kelainan kongenital, traumaeksterna dan interna, infeksi, tumor.
     8. Cedera parah pada wajah dan leher
     9. Setelah pembedahan wajah dan leher
    10. Hilangnya refleks laring dan ketidakmampuan untuk menelan sehingga mengakibatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi
    11. Penimbunan sekret di saluran pernafasan. Terjadi pada tetanus, trauma kapitis berat, Cerebro Vascular Disease (CVD), keracunan obat, serta selama dan sesudah operasi laring

           B. Kontraindikasi dari trakheostomi antara lain :
Infeksi pada tempat pemasangan, dan gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol, seperti hemofili.
Fungsi dari trakheostomi antara lain:

  1. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan udara sehingga mengakibatkan peningkatan regangan total dan ventilasi alveolus yang lebih efektif. Asal lubang trakheostomi cukup besar (paling sedikit pipa 7)
  2. Proteksi terhadap aspirasi
  3. Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien dengan gangguan pernafasan
  4. Memungkinkan jalan masuk langsung ke trachea untuk pembersihan
  5. Memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus respiratorius
  6. Mengurangi kekuatan batuk sehingga mencegah pemindahan secret ke perifer oleh tekanan negative intra toraks yang tinggi pada fase inspirasi batuk yang norma.

    Sumber: http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35531-Kep%20Respirasi-Askep%20Trakeostomi.html
Daftar Pustaka Somantri, Irman. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. 2008. Jakarta : Salemba Medika.

Doenges, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. 2000. Jakarta : EGC Davis, FA. Understanding Respiratory System. 2007.

Read More......

Senin, 12 November 2012

Gangguan Keseimbangan Elektrolit: Hipermagnesium

Bismillahirohmanirrohim,.. kali ini saya akan mencoba memposting tugas kuliah saya semester 2 yaitu tugas mata kuliah biokimia tentang Gangguan Keseimbangan Elektrolit. Semoga Berguna,... Terimakasih,..

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang

Cairan dan elektrolit sangat diperlukan dalam rangka menjaga kondisi tubuh tetap sehat. Keseimbangan cairan dan elektrolit didalam tubuh adalah merupakan salah satu bagian dari fisiologi homeostasis . Keseimbangan cairan dan elektrolit melibatkan komposisi dan perpindahan berbagai cairan tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit berarti adanya distribusi yang normal dari air tubuh total dan elektrolit kedalam seluruh bagian tubuh. Keseimbangan cairan dan elektrolit saling bergantung satu dengan yang lainnya, jika salah satu terganggu maka akan berpengaruh pada yang lainnya. Keseimbangan cairan dan elektrolit sangat penting artinya untuk proses kehidupan dalam tubuh manusia. Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit didefinisikan sebagai keadaan perubahan homeostasis cairan dan elektrolit tubuh total.

1.2 Tujuan

1. Agar mahasiswa mengerti tentang apa itu gangguan elektrolit hipermagnesium

2. Agar mahasiswa mengerti apa saja penyebab dari hipermagnesium

3. Agar mahasiswa mengerti apa saja efek atau akibat yang di timbulkan dari hipermagnesium

4. Sebagai tugas dalam membuat makalah tentang Biokimia

BAB II
ISI



2.1 Pengertian

Magnesium berperan sangat penting sebagai ion esensial di dalam pelbagai reaksi enzimatis dasar pada metabolism senyawa antara. Enzim-enzim ini termasuk:

1. Kelompok fosfat pemindah (fosfokinase), karena itu magnesium terlibat dalam fosforilasi glukosa yaitu pada metabolisme anaerobiknya dan pada reaksi-reaksi dekarboksilasi oksidatif siklus asam sitrat yang membutuhkan tiamin pirofosfat.

2. Asilat koenzim A pada awal reaksi oksidasi asam lemak (teokinase).

3. Kelompok penghidrolisis fosfat dan pirofosfat (fosfatase dan pirofosfatase), dalam hal ini magnesium bertindak sebagai aktifator,

4. Pengaktif asam amino (sintesis asam amino asil).

Selanjutnya magnesium terlibat dalam sintesis proteinmelalui kegiatan agresis ribosoma, berperan dalam pengikatan RNA pada ribosom 70S, dan dalam sintesis dan degradasi DNA. Magnesium juga penting dalam pembentukan AMP siklik dan senyawa suruhan kedua lainnya. Dokumentasi seluruh keterlibatan magnesium dalam pelbagai proses enzimatis seperti di atas dan fungsi enzim lainnya dinyatakan dalam penelitian-penelitian lain. Magnesium memegang peranan penting dalam transmisi dan kegiatan neuromuskuler. Pada beberaapa bagian tubuh, magnesium bekerja secara sinergis dengan kalsium, sedangkan pada beberapa lainnya, antagonis.

Magnesium merupakan kation terbanyak ke empat di dalam tubuh dan kation terbanyak kedua di dalam intraseluler setelah potasium. Magnesium (Mg) mempunyai peranan penting dalam struktur dan fungsi tubuh manusia. Tubuh manusia dewasa mengandung kira-kira 25 gram magnesium. Total magnesium dalam tubuh laki-laki dewasa diperkirakan 1 mol (24 g) (Topf and Murray, 2003). Jumlah minimum magnesium yang direkomendasikan setiap hari tersedia untuk orang dewasa adalah 0,25 mmol (6 mg)/kg berat badan (Sclingmann et al. 2004). Distribusi magnesium dalam tubuh diperkirakan 66% di dalam tulang, 33% di dalam otot dan jaringan lunak, dan kurang lebih 1% dalam darah. Di dalam darah 55% magnesium dalam keadaan bebas (dalam bentuk ion) dan secara fisiologi aktif, 30% berikatan dengan protein (terutama albumin), dan 15% dalam bentuk anion kompleks (Fox et al. 2001).

Pada kondisi tubuh normal konsentrasi magnesium akan selalu berada konstan dalam sirkulasi darah. Homeostasis bergantung pada keseimbangan antara absorpsi di usus dan ekskresi di ginjal dimana tubulus ginjal berperanutama dalam pengaturan magnesium (Sclingmann et al. 2004). Absorpsi magnesium di usus halus lebih sedikit dibandingkan dengan di kolon. Magnesium diperkirakan 1 mmol hilang atau terbuang dalam sekresi di gastrointestinal setiap hari. Ginjal merupakan regulator utama konsentrasi serum dan kandungan total magnesium tubuh. Ekskresi magnesium lebih banyak terjadi pada malam hari. Pada bagian glomerulus ginjal, magnesium (baik dalam bentuk ion atau magnesium kompleks) mengalami filterisasi sebanyak 70%, sedangkan di bagian nefron reabsorpsi magnesium lebih 96%. Jumlah yang di reabsorpsi dapat bervariasi, mulai mendekati nol sampai 99.5% tergantung pada keseimbangan magnesium individu (Topf and Murray, 2003)

Magnesium sangat diperlukan dalam tubuh terutama terlibat dalam lebih 300 reaksi metabolik esensial. Hal tersebut diperlukan untuk metabolisme energi, penggunaan glukosa, sintesis protein, sintesis dan pemecahan asam lemak, kontraksi otot, seluruh fungsi ATPase, hampir seluruh reaksi hormonal dan menjaga keseimbangan ionik seluler. Magnesium diperlukan untuk fungsi pompa Na/K-ATPase. Defisiensi magnesium menyebabkan peningkatan sodium intraseluler dan potasium banyak ke luar dan masuk ke ekstraseluler. Hal tersebut mengakibatkan sel mengalami hypokalaemia dimana hanya dapat ditangani dengan pemberian magnesium (Gum, 2004).

Selanjutnya magnesium juga mempengaruhi homeostasis kalsium dalam dua mekanisme. Pertama, sebagian kalsium channel bergantung pada magnesium. Ketika konsentrasi magnesium intraseluler tinggi, kalsium ditranspor ke dalam sel dan dari retikulum sarcoplasmic dihambat. Dalam defisiensi magnesiumkebalikan terjadi dan akibatnya konsentrasi intraseluler kalsium meningkat. Kedua, magnesium diperlukan untuk pelepasan dan aksi hormon paratiroid. Magnesium berhubungan dengan rata-rata kalsium dimana pasien dengan hypomagnesaemia mempunyai plasma kalsium yang rendah yang dapat dikembalikan normal dengan pemberian suplementasi kalsium setelah defisiensi magnesium diperbaiki (Gum, 2004).

2.2 Kimia Fisiologi Magnesium

Pembagian dalam tubuh. Magnesium memiliki sifat-sifat yang sama seperti kalsium dalam hal absorbsi yang sangat terbatas dan penyimpanannya dalam tulang. Magnesium juga mirip dengan kalium sebagai komponen intraselular yang penting, dan mirip natrium dalam hal efisiensi yang dapat ditahan oleh ginjal pada saat kadar lainnya pada serum menurun. Keadaan ini menarik perhatian yang lebih besar karena defisiensi magnesium dapat mempengaruhi metabolisme ketiga unsur di atas dengan cara yang sama pula.

Tubuh manusia seberat 70kg mengandung kurang lebih 20 hinnga 28 g magnesium, setara 1667 hingga 2400mEk ion ini (1 mEk = 0,5 mM = 12mg). Kira-kira 55 persen magnesium terdapat dalam tulang dan kira-kira 27 persen di otot. Otot. Hati, jantung dan pankreas mengandung magnesium dalam jumlah yang sama (kurang lebih 16mEk tiap kilogram berat basah). Kadar magnesium di dalam eritrosit di laporkan berkisar antara 4.3 hingga 6.3 mEk per liter, bergantung pada cara analisisnya. Jika eritrosit makin tua, kadar magnesiumnya perlahan-lahan menurun dengan perkiraan waktu paruh kurang lebih 100 hari. Dengan dasar penurunan monoeksponensial lama hidup sel-sel darah, retikulosit mengandung magnesium 48 persen lebih banyak dari pada rata-rata sel lainnya, sedangkan sel yang mengalami kematian pada umur 115 hari hanya mengandung 46 persen dari jumlah magnesium semula. Perbedaan usia ini memberikan penjelasan terhadap peningkatan konsentrasi magnesium sel darah merah pada kondisi patologis tertentu yang berkaitan dengan perpendekan waktu hidup eritrosit seperti kelainan ginjal kronis, talasemia, anemia sickle cell, dan sebagainya. Kadar magnesium normal juga bervariasi, bergantung metode analisis yang digunakan, namun dengan metode absorpsi atomik, cakupannya berkisar antara 1.5 hingga 2.1 mEk per liter serum. Ion magnesium di dalam eritrosit dan plasma terdapat dalam bentuk-bentuk bebas, kompleks, dan terikat pada protein. Di dalam plasma, kadaranya berturut-turut kurang lebih 55, 13, dan 32 persen. Di dalam cairan serebrospinal, magnesium terdapat dalam jumlah yang lebih besar bila dibandingkan dengan jumlah magnesium di dalam plasma (kira-kira 2,5 mEk per liter) walaupun protein tidak terdapat dalam cairan serebrospinal tersebut. Kira-kira 55 persen magnesium tadi terdapat dalam bentuk bebas sedangkan sisanya dalam bentuk kompleks. Kadar magnesium dalam keringat manusia rata-rata 0,6 mEk per liternya.

2.3 Konsumsi, Ekskresi dan Homeostasis

Konsumsi magnesium bervariasi akibat luasnya variasi kadar magnesium dalam berbagai bahan makanan. Bagi orang sehat di Amerika dan Eropa Barat, rata-rata konsumsi magnesium berkisar antara 15 hingga 40 mEk (180 hingga 480 mg) setiap hari. Jumlah magnesium yang di anjurkan adalah 300 hingga 350 mg ( 25 hingga 29 mEk) masing-masing untuk wanita dan pria dewasa, dan tambahan 50 hingga 250mg untuk bayi dan anak-anak.

Kira-kira 60 hingga 70 persen magnesium yang di cerna, di buang melalui feses oleh sebagian besar individu. Sisanya (selain yang ditahan oleh jaringan dan hilang dalam keringat atau kulit yang terkelupas), dibuang melalui urine. Beberapa factor fisiologis mempengaruhi absorpsi normal magnesium, termasuk total konsumsi magnesium, lama bahan makanan di tahan dalam usus, kecepatan absorpsi air, konsentrasi magnesium dalam usus, jumlah kalsium, fosfat dan laktosat di dalam makanan.

Pengangkutan magnesium dalam usus pada anak-anak normal telah di bandingkan denagn anak-anak yang memiliki kelainan genetic yang jarang terjadi yang di sebut hipomagnesemia primer. Dari data itu di temukan bahwa absorbsi ion magnesium dari bagian proksimal usus kecil menggunakan dua sistim pengangkutan yang berbeda. Sistem pertama merupakan system yang diperantarai oleh zat pembawa yang akan jenuh pada konsentrasi rendah magnesium intaraluminal (2 dan 4 mEk per liter). Cara ini ternyata tidak berfungsi baik pada hipomagnesemia primer. Cara pengngkutan yang lain yaitu difusi sederhana dan berlangsung pada konsentrasi lebih tinggi ( misalnya 20 mEk per liter). Penarikan oleh pelarut mungkin merupakan factor yang penting pada proses difusi ini.

Vitamin D dan metabolit aktifnya ternyata tidak atau hanya sedikit berpengaruh terhadap absorepsi magnesium dalam usus. Dosis vitamin D moderat yang di berikan kepada pasien –pasien penderita berbagai kelainan metabolism kalsium dan atau penyakit tulang hanya member pengaruh kecil terhadap peningkatan absorpsi magnesium. Peneliti lain mencatat absorpsi magnesium (dan juga fosfat) yang nyata pada subjek yang dalam plasmanya tidak mengandung 2,25-dihidroksi-kolekalsiterol, dan tidak adanya kolerasi antara kadar metabolit vitamin D di dalam plasma dan absorpsi magnesium.

Walaupun ginjal berperan sangat penting dalam mempertahankan homeostasis magnesium, mekanisme ginjal dalam pengaturan ion ini sepanjang nefron belum di teliti secara keseluruhan. Carney et al. melaporkan hasil penelitian mikropunktur pada tikus-tikus yang kehilangan kelenjar tiroid-paratiroid secara akut dan di beri malkan secara berpasangan atau kadar magnesiumnya di deplesi. Mereka jiga membahas bahan bacaan yang sesuai. Hasil penemuannya sama ( seperti peneliti lainnya), menyatakan bahwa proses rabsorpsi relative sangat rendah (kira-kira 14 persen dalam penelitian mereka) pada bagian superficial tubula proksimal bila di bandingkan dengan rebsorpsi air, natrium, dan kalsium. Tikus dan anjing yang memiliki kelenjar parateroit utuh juga member gambaran reabsorpsi nagnesium yang rendah pada bagian nefron ini. Jerat Henle adalah tapak utama reabsorpsi magnesium, baik pada tikus kontrol maupun yang mengalami deplesi magnesium, yaitu masing-masing 63 dan 75 persen dari jumlah yang di saring. Beberapa peneliti lain telah menunjukan bahwa bagian penaik dari jerat Henle adalah tapak utama reabsorpsi tersebut. Reabsorpsi fraksional pada segmen jerat Henle lebih besar pada hewan-hewan difisien yang disebabkan oleh perbedaan pengeluaran urin fraksional, bila di bandingkan dengan hewan kontrol. Namun reabsorpsi magnesium absolute di dalam jerat Henle lebih besr pada hewan kontrol karena jumlah magnesium yang di kirmi ke urin lebih besar. Hingga saat ini masih belum diketahui apakah keadaan di atas berlaku juaga utuk spesies-spesies lain yang defisien magnesium.

Bila konsumsi magnesium sangat di batasi, maka pengeluarannya menurun dengan cepat. Pada konsumsi kurang dari 1 mEk per hari. Pengeluaran rata-rata melalui veses dan urin seseorang, masing-masing kurang dari mEk selama 1 minggu, bila ginjal dan gastrointestinal berfungsi normal. Bila konsumsi magnesium di mulai kembali setelah suatu eriode defisiensi, maka pengeluaran melalui urin meningkat secara nyata jika kadar magnesium dalam serum mendekati batas normal yang rendah. Peningkatan konsumsi normal magnesium, baik melalui mulut atau intavena berakibat peningkatan pengeluaran magnesium melalui urin tanpa mengubah kadarnya di dalam serum secara nyata bila fungsi ginjal normal. Konserfasi yang efisien dari usus dan ginjal serta mekanisme pengeluaran yang efisien pada individu yang normal, memungkinkan terjadinya homeostasis dengan konsumsi magnesium dalam makanan luas secukupnya, sama seperti keadaan dalam metabolism natrium. Bedanya, mekanisme kontrol homeostasis yang mengatur serum magnesium belum di buktikan seperti pada natrium.

Karena hormone paratiroid memubilisasi garam-garam tulang, pemberian hormone tersebut kepeda hewan normal dapat di perkirakan akan berpengaruh terhadap kadar magnesium di dalam serum dan urin. Namun, dosis moderat hormone ini hanya mengakibatkan sedikit ataupun tidak ada kenaikan magnesium plasma pada individu normal dan tanggapan yang berfsriasi pada ekskresi urin. Pemberian kalsitonin pada penginduksi hipokalsemia tetapi tidak mengakibatkan perubahan nyata magnesium serum pada berbagai spesies termasuk manusia normal. Pengaruh berbagai hormone terhadap metabolism magnesium telah di rangkum oleh Walser. Diuretika tertentu, khususnya furosemida dan asam etakrinat, cenderung untuk meningkatkan ekskresi tetapi biasanya untuk waktu yang terbatas saja dan dalam jumlah lebih kecil bila di bandingkan dengan obat-obat anti biotika tertentu yang mempengaruhi

2.4 Hipermagnesemia

2.4.1 Pengertian

Hipermagnesemia adalah kadar magnesium >2,5 mEq/L yang terjadi hampir secara khusus pada individu dengan gagal ginjal yang mengalami peningkatan maukan magnesium, misalnya menggunakan obat yang mengandung magnesium (Horne dan Swearingen, 2001).

Hipermagnesemia seperti halnya kalimium, magnesium terutama merupakan kation intra sel dan terutama di ekskresi oleh ginjal. Kadar serum normal adalah 1,5-2,3 mEq/L. Penderita uremia akan mengalami penurunan kemampuan untuk mengekskresi maghnesium. Namun, biasanya hipermagnesemia bukan masalah yang serius, karena asupan magnesium biasanya menurun akibat anoreksia, berkurangnya asupan protein, dan penurunan absorpsi dari salura cerna. Pembebanan magnesium secara tiba-tiba akibat minum laksaif seperti susu magnesia atau magnesium sitrat dapat menyebabkan kematian.

2.4.2 Penyebab

Orang yang sehat dapat mengekskresikan sampai 60 mg setiap hari. Jadi hipermagnesemia bukanlah masalah klinis yang umum, tetapi dapat terlihat pada gagal ginjal, tenggelam di dalam air asin, memakan magnesium atau sebagai terapi medis.

Hipermagnesemia ringan umumnya tejadi dalam gagal ginjal lakatif serta antacid yang mengandung magnesium dapat menghasilkan gejala-gejala dalam pasien ini. Hipermagnesemia terjadi karena kelebihan penggunaan obat magnesium, antacid, lakatif dan edema.gejala utama dari hipermagnesemia adalah akibat dari depresi perifer dan transmisi neuromuscular sentral. Gejala tidak terjadi sampai kadar magnesium 4 mEq/L (Skach, 1995).

2.4.3 Patofisiologi

Pasien penyakit ginjal stadium akhir sering mengalami  hipermagnesemia dalam tingkat sedang yang memburuk bila memakan senywa yang mengandung magnesium seperti antasida atau katartik. Konsumsi garam magnesium  yang tidak disadari, seperti katartik dapat diidentifikasi dengan terlihatnya hipermagnesemia. Rhabdomiolisis menyebabkan hipermagnesemia karena pelepasan dari otot yang cedera. Insufisiensi adrenal juga dapat menyebabkan hipermagnesemia dalam tingkat sedang. Setengah dari penderitan hiperkalemia hipokalsiurik familial yang berpeluang mengalami hipermagnesemia dalam tingkat sedang. Hipermagnesemia yang berat (6,5 mmol/L) telah ditemukan pada penderita yang hampir mati tenggelam di laut mati di Jordania atau danau Basque di British Columbia . Konsentrasi magnesium dalam air dari rerata simber ini  masing-masing adalah 164 dan 174 mmol/L. di laut Mati, harapan hidup bagi mereka yang hampir mati tenggelam telah dicirikan sebagai hiperkalsemia karena tingginya kandungan kalsium dalam air di daerah tersebut (Kenochel,2000).

2.3.4 Gejala Klinis

Efek utama dari hipermagnesemia adalah neurologik, neuromuscular dan kardiovaskular. Magnesium bertindak sebagai depresan SSP umum. Magnesium juga mempunyai efek seperti kerare pada sambungan neuromuscular, berkisar dari menurunnya refleks tendon dalam sampai paralysis total dan apnea. Hipermagneemia juga dapat menyebabkan vasodilatasi dan hipotensi (Skach, 1995).

Hipermagnesemia bisa menyebabkan kelemahan, tekanan darah rendah dan gangguan pernafasan. Jika konsentrasinya sampai diatas 12-15 mEq/L, jantung bisa berhenti berdenyut.

2.3.5 Komplikasi

Hipermagnesemia simtomatik jarang dijumpai dan biasanya dipersingkat oleh overdosis garam magnesium atau akibat pemberian magnesium pada eklamsia. Bayi yang lahir dari ibu yang mengalami eklamsia yang diterapi dengan magnesium dapat mengalami hipermagnesemik. Magnesium dapat menurunkan transmisi neuromuskuler  karena dapat bertindak sebagai depresan susunan saraf pusat. Gejala hipermagnesemia biasanya berkolerasi dengan kadar serum. Mual  biasanya muncul pada kadar antara 2 dan 4 mmol/L (5 dan 10 mg/dL). Sedasi, hipoventilasi dengan asidosis pernapasan, menurunnya refleks tendon dalam, dan kelemahan otot muncul pada kadar antara 8 dan 14 mmol/L (20 dan 34 mg/dL). Hippotensi, bradikardi, dan vasodilatasi yang difus muncul pada kadar 10 sampai 20 mmol/L (24 ampai 48 mg/dL). Areflexia, koma, dan paralisis pernapasan terjadi pada 20 sampai 30 mmol/L (48 sampai 72 mg/dL). Pasien yang mendapat terapi eklamsia harus diamati dengan sangat cermat untuk menemukqan tanda keracunan magnesium. Jika hal ini terjadi,  gejala dan temuan biasanya dapat dibalikan secara cepat dengan infus garam kalsium, karena muatan listrik ion ini saling bertentangan di tempat kerjanya. Pemberian garam faali dan furosemik dapat membantu ekskresi magnesium. Hemodialisis juga efektif (Knochel, 2000).

2.3.6 Pemeriksaan Diagnostik

Menurut Horne dan Swearingen (2001) pemeriksaan diagnostik dibagi menjadi:

1.Magnesium serum : kadar sistematik lebih besar dari 3 mEq/L (meningkat sampai 10-20 mEq/L mengakibatkan depresi pernapasan, koma dan henti jantung).

2.EKG internal Q-T dan P-R memanjang, QRS lebar, peninggian gelombang T, terjadinya blok jantung dan henti jantung

2.3.7 Pengobatan

Pada hipermagnesemia berat diberikan kalsium glukonas intravena dan alat bantu sistem pernafasan dan sirkulasi.

Obat-obat diuretik intravena yang kuat dapat meningkatkan pembuangan magnesium melalui ginjal.

Bila ginjal tidak berfungsi dengan baik, mungkin perlu dilakukan dialisa.

BAB III

PENUTUP


3.1 Simpulan

Magnesium merupakan salah satu kation esensial utama dalam kehidupan yang sangat diperlukan dalam tubuh terutama untuk lebih dari 300 reaksi metabolik esensial. Magnesium banyak diperlukan untuk metabolisme energi, penggunaan glukosa, sintesis protein, sintesis dan pemecahan asam lemak, kontraksi otot, seluruh fungsi ATPase, hampir seluruh reaksi hormonal dan menjaga keseimbangan ionik seluler. Magnesium diperlukan untuk fungsi pompa Na/K-ATPase. Pada kondisi makanan atau ransum normal dan seimbang maka kadar magnesium dalam tubuh akan selalu konstan. Hal tersebut disebabkan sumber magnesium dalam sumber makanan dari tumbuhan dan hewan banyak mengandung magnesium. Biasanya hipermagnesemia bukan masalah yang serius, karena asupan magnesium biasanya menurun akibat anoreksia, berkurangnya asupan protein, dan penurunan absorpsi dari salura cerna. Pembebanan magnesium secara tiba-tiba akibat minum laksaif seperti susu magnesia atau magnesium sitrat dapat menyebabkan kematian.

Para Tunjangan harian diet yang direkomendasikan (RDA) untuk 240 mg, 14-18 tahun, 410 mg (anak laki-laki) dan 360 mg (anak perempuan); 19-30 tahun, 400 mg (pria) dan 310 mg (wanita), 31 tahun dan lebih tua, 420 mg (pria) dan 320 mg (wanita). Untuk wanita usia hamil 14-18 tahun, RDA adalah 400 mg, 19-30 tahun, 350 mg, 31-50 tahun, 360 mg. Untuk menyusui wanita usia 14-18 tahun, RDA adalah 360 mg, 19-30 tahun, 310 mg, 31-50 tahun, 320 mg. Untuk bayi kurang dari satu tahun, asupan yang memadai (AI) tingkat adalah 30 mg dari lahir sampai 6 bulan dan 75 mg 7-12 bulan. Tingkat asupan harian atas (UL) untuk magnesium adalah 65 mg untuk anak usia 1-3 tahun, 110 mg selama 4-8 tahun, dan 350 mg untuk orang lebih dari 8 tahun, termasuk perempuan hamil dan menyusui.

3.2 Saran

Kepada teman – teman atau para pembaca sekalian jika ada kesalahan penulisan makalah ini, tolong diberikan saran atau pendapat dari pembaca. Atau dari media lain yang dibutuhkan. Demikian saran dari penulis. Terimakasih.

DAFTAR PUSTAKA



A.Price Sylvia, M. Wilson Lorraine. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-proses Penyakit.Edisi 6. Volume 2. Buku Kedokteran EGC, 2006.

Alamaodi OSB. Hypomagnesemia in chronic, stable asthmatics: prevalence correlation with severity and hospitalization. Eur Respir J. 16: 427-31, 2000.

Barbagallo M, Dominguez LJ, Galioto A 2003. Role of magnesium in insulin action, diabetes and cardio-metabolic syndrome X. Mol Aspects Med. 24(1-3):39-52.

Burney PGJ. Epidemiology. In: Asthma. 4th ed. New York, Oxford: University Press Inc. Pp. 197-217,2000.

Bernstein WK, Khastgir T, Khastgir A. Lack of effectiveness of magnesium in chronic stable asthma. Arch Intern Med. 155:271-6, 1995.

Cydulka R, Jarvis HJ. New medication for asthma. Emerg Med Clin North Am. 18: 789-801,2000.

Dacey MJ. 2001. Endocrine and metabolic dysfunction syndromes in the critically ill: hypomaganesium disorders. Crit Care Clin. 17: 155- 73.

Elin Rj. 1987. Assessment of magnesium status. Clin Chem. 33: 1965-70.

E. Shils Maurice.Pengetahuan Gizi Mutakhir Mineral.Jakarta: PT Gramedia,1988.

Fogarty A, Britton J. Nutritional issues and asthma. Curr Opin Pulm Med. 6: 86-9 , 2000.

Fox C, Ramsoomair D, Carter C. 2001. Magnesium: its proven and potential clinical significance. South Med J. 94:1195-201.

Gums JG. Magnesium in cardiovascular and other disorders. Am J Health-Syst Pharm. 61:1569-76 ,2004.

Harsono BI, Yunus F, Wiyono WH. Peranan Magnesium pada Asma. Cermin Dunia Kedokteran, 141:46-50, 2003.

Hartwig A. Role of magnesium in genomic stability. Mutat Res. 475(1-2):113-21 ,2001.

McDonald, P., Edward, R.A. Greenhalg. J.F.D., Morgan, C.A. Animal Nutrition. Fifth Edition. John Wiley & Sons, Inc., Ne York ,1995.

McKeever TM, Scrivener S, Broadfild E, Jones Z, Britton J, Lewis SA. Prospective study of diet and decline in lung function in a general population. Am J Respir Crit Care Med. 165: 1299-303,2002.

Murray PT, Corbrige T. Pharmacotherapy of acute asthma. In: Hall JB, Corbrige TC, Rodrigo C, Rodrigo GJ eds. Acute asthma assessment and management. Singapore : McGraw-Hill. Pp. 139-53, 2000.

Noppen M, Vanmaele L, Impens N, Schandevyl W. Bronchodilating effect of intravenous magnesium sulfate in acute severe bronchial asthma. Chest. 97: 373-6,1990.

Okayama H, Aikawa T, Okayama M, Sasaki H, Suetsugu M, Takashima T. Bronchodilating effect of intravenous magnesium sulfate in bronchial asthma. JAMA,1076-8, 1987.

Picado C, Deulfeu R, Agusti M, Mullol J, Quinto L, Torra M. Dietary micronutrient / antioxydants and their relationship with bronchial asthma severity . Allergy 56: 43-9 ,2001.

Ralston MA, Murnane MR, Kelley RE, Altschuld RA, Unerferth DV, Leier CV. Magnesium content of serum, circulating mononuclear cells, skeletal muscle and myocardium in congestive heart failure. Circulation, 80: 573-80 ,1989.

Reinhart RA. Magnesium metabolism. Arch Intern Med. 2415-20, 1988.

Rodenberger CH, Ziyadeh F. Electrolyte disorders. In. Lanken P, Hanson CW, Manaker S. eds. The intensive care unit manual. Philadelphia: WB Saunders Co. Pp. 415-33 , 2001.

Saris NE, Mervaala E, Karppanen. Magnesium: an update on physiological, clinical and analytical aspects. Clinica Acta. 294(1-2):1-26, 2000.

Scarfone RJ, Loiselle JM, Joffe MD, A randomized trial of magnesium in the emergency department treatment of children with asthma. Ann Emerg Med. 36: 572-8 , 2000.

Schlingmann KP, Konrad M, Seyberth HW. Genetics of hereditary disorders of magnesium homeostasis. Pediatr Nephrol. 19:13-25 , 2004.

Seelig M. Consequences of magnesium deficiency on the enhancement of stress reactions; preventive and therapeutic implications. Am J Nutrition, 13: 429-46 , 1994.

Silvermen R. The pathobiology of asthma: implications for treatment. Clin Chest Med. 21: 361-79 , 2000.

Topf JM, Murray PT. Hypomagnesemia and hypermagnesemia. Rev Endoc Metab Disord. 4:195-206 , 2003.

Zervast E, Lokides S, Papatheodorou G, Psathakis K, Tsindiris K, Panagou P. Magnesium level in plasma and erythrocytes before and after histamine challenge. Eur Respir J. 16: 621-5 , 2000.

Zervast E, Paptheodorou G, Psathakis K, Panagou P, Georgatou N, Loukides S. Reduced intracellular Magnesium concentration in patient with acute asthma. Chest. 123: 113-8, 2003.

Read More......

Cheat CTR: Crash Team Racing PS1

Bismillahirrohmanirrohim,... kali ini saya akan mencoba untuk memposting code atau cheat CTR: Crash Team Raching. Game ini adalah game PS 1. Silahkan di coba,.. Semoga Bermanfaat,.. :D

Pengkodean di lakukan saat di awal menu,.. disitu tertulis adventure, time trial, arcade, vs, battle,dst nah disini saatnya kita mulai beraksi mengkode,.. Ingat saat melakukan cheat tombol R1+R2+L1+L2 di tekan secara bersamaan "di panjer" sambil menekan tombol-tombol di bawah ini :

    1. Dr. N. Tropy
    bawah, kiri, kanan, atas, bawah, kanan, kanan
    2. Pinstripe
    kiri, kanan, segitiga, bawah, kanan, bawah
    3. Ripper Roo
    kanan, lingkaran, lingkaran, bawah, atas, bawah, kanan
    4. Papu-papu
    kiri, segitiga, kanan, bawah, kanan, lingkaran, kiri, kiri, bawah
    5. Komodo Joe
    bawah, lingkaran, kiri, kiri, segitiga, kanan, bawah
    6. Penta Penguin
    bawah, kanan, segitiga, bawah, kiri, segitiga, atas
    7. Uka-uka tak terbatas
    kiri, segitiga, kanan, kiri, lingkaran, kanan, bawah, bawah
    8. Bom tak terbatas
    Segitiga, kanan, bawah, kanan, atas, segitiga,kiri
    9. Buah tak terbatas
    bawah, kanan, kanan, bawah, bawah
    10. Fake Crash
    lingkaran, bawah, bawah, atas, lingkaran, lingkaran, bawah, kiri, kanan
    11. Trek Licin
    bawah, kiri, kanan, bawah, kanan, lingkaran, segitiga, bawah
    12. Turbo tak terbatas
    segitiga, X, kanan, kiri, kiri, segitiga, X
    13. Gas "ngosos" terus
    atas, atas, kiri, kanan, segitiga, bawah, kanan, bawah
    14. Balapan cuma 1 Lap
    bawah, atas, bawah, bawah, kanan, atas, bawah, kanan, segitiga, bawah
    15. Penghitung Turbo
    segitiga, bawah, bawah, lingkaran, atas
    16. Menu Scrapbook
    atas, atas, bawah, kanan, kanan, kiri, kanant, segitiga, kanan
    17. Turbo Cepat
    segitiga, kanan, kanan, lingkaran, kiri
    18. Hilang
    atas, atas, bawah, kanan, kanan, atas
    19. Jalan Turbo Track
    kanan, kanan, kiri, segitiga, kanan, bawah, bawah
    20. Spyro
    bawah, lingkaran, segitiga, kanan

Jangan Lupa Untuk Tinggalkan Komentar ya,... Terimakasih,... :D

Read More......