SELAMAT DATANG di nobitaufiqhidayat.blogspot.com sering-sering kunjung ya,.. :D

Selasa, 13 November 2012

Indikasi Trakeostomi

Bismillahirrohmanirrohim,.. Kali ini saya akan memposting tugas skillab saya, yaitu tentang Trakheostomi karena tugas saya hanya indikasi dari pemasangan trakeostomi, jadi saya memposting hanya berpusat pada indikasinya saja,..hehe. Semoga Bermanfaat Terimakasih,.. Semoga bermanfaat,.. :D 

Trakeostomi adalah tindakan membuat stoma atau lubang agar udara dapat masuk ke paru-paru dengan memintas jalan nafas bagian atas (adams, 1997). Trakeostomi merupakan tindakan operatif yyang memiliki tujuan membuat jalan nafas baru pada trakea dengan mebuat sayatan atau insisi pada cincin trakea ke 2,3,4.
Trakeostomi merupakan suatu prosedur operasi yang bertujuan untuk membuat suatu jalan nafas didalam trakea servikal. Perbedaan kata – kata yang dipergunakan dalam membedakan “ostomy” dan “otomy” tidak begitu jelas dalam masalah ini, sebab lubang yang diciptakan cukup bervariasi dalam ketetapan permanen atau tidaknya. Apabila kanula telah ditempatkan, bukaan hasil pembedahan yang tidak dijahit dapat sembuh dalam waktu satu minggu. Jika dilakukan dekanulasi (misalnya kanula trakeostomi dilepaskan), lubang akan menutup dalam waktu yang kurang lebih sama. Sudut luka dari trakea yang dibuka dapat dijahit pada kulit dengan beberapa jahitan yang dapat diabsorbsi demi memfasilitasi kanulasi dan, jika diperlukan, pada rekanulasi; alternatifnya stoma yang permanen dapat dibuat dengan jahitan melingkar (circumferential). Kata trakeostomi dipergunakan, dengan kesepakatan, untuk semua jenis prosedur pembedahan ini. Perkataan tersebut dianggap sebagai sinonim dari trakeotomi. 

   Indikasi dan kontraindikasi trakeostomi:
 
          A. Indikasi dari trakeostomi antara lain:
     1. Terjadinya obstruksi jalan nafas atas
     2. Sekret pada bronkus yang tidak dapat dikeluarkan secara fisiologis, misalnya pada pasien dalam keadaan koma.
     3. Untuk memasang alat bantu pernafasan (respirator).
     4. Apabila terdapat benda asing di subglotis
      5. Penyakit inflamasi yang menyumbat jalan nafas ( misal angina ludwig), epiglotitis dan lesi vaskuler, neoplastik atau traumatik yang timbul melalui mekanisme serupa
     6. Obstruksi laring
    1. karena radang akut, misalnya pada laryngitis akut, laryngitis difterika, laryngitis membranosa, laringo-trakheobronkhitis akut, dan abses laring
    2. karena radang kronis, misalnya perikondritis, neoplasma jinak dan ganas, trauma laring, benda asing, spasme pita suara, dan paralise Nerus Rekurens
     7. Sumbatan saluran napas atas karena kelainan kongenital, traumaeksterna dan interna, infeksi, tumor.
     8. Cedera parah pada wajah dan leher
     9. Setelah pembedahan wajah dan leher
    10. Hilangnya refleks laring dan ketidakmampuan untuk menelan sehingga mengakibatkan resiko tinggi terjadinya aspirasi
    11. Penimbunan sekret di saluran pernafasan. Terjadi pada tetanus, trauma kapitis berat, Cerebro Vascular Disease (CVD), keracunan obat, serta selama dan sesudah operasi laring

           B. Kontraindikasi dari trakheostomi antara lain :
Infeksi pada tempat pemasangan, dan gangguan pembekuan darah yang tidak terkontrol, seperti hemofili.
Fungsi dari trakheostomi antara lain:

  1. Mengurangi tahanan aliran udara pernafasan yang selanjutnya mengurangi kekuatan yang diperlukan untuk memindahkan udara sehingga mengakibatkan peningkatan regangan total dan ventilasi alveolus yang lebih efektif. Asal lubang trakheostomi cukup besar (paling sedikit pipa 7)
  2. Proteksi terhadap aspirasi
  3. Memungkinkan pasien menelan tanpa reflek apnea, yang sangat penting pada pasien dengan gangguan pernafasan
  4. Memungkinkan jalan masuk langsung ke trachea untuk pembersihan
  5. Memungkinkan pemberian obat-obatan dan humidifikasi ke traktus respiratorius
  6. Mengurangi kekuatan batuk sehingga mencegah pemindahan secret ke perifer oleh tekanan negative intra toraks yang tinggi pada fase inspirasi batuk yang norma.

    Sumber: http://nuzulul-fkp09.web.unair.ac.id/artikel_detail-35531-Kep%20Respirasi-Askep%20Trakeostomi.html
Daftar Pustaka Somantri, Irman. Keperawatan Medikal Bedah Asuhan Keperawatan pada Pasien dengan Gangguan Sistem Pernapasan. 2008. Jakarta : Salemba Medika.

Doenges, dkk. Rencana Asuhan Keperawatan. 2000. Jakarta : EGC Davis, FA. Understanding Respiratory System. 2007.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar